adakalanya aku takut kehilangan kamu
dan adakalanya aku pasrah
seperti ketika melongok ke luar jendela,
dan menemukanmu sedang bermain-main di sana
tapi adakalanya aku sangat pongah
dan tidak takut sama sekali kehilanganmu
aku merasa berdiri di atas gunung batu,
tengah memetakan dunia,
menuliskan keluh kesah dan menjawab 1001 problemamu
dalam sajak-sajak, dan berita-berita hangat yang kutuliskan
tapi adakalanya aku resah,
aku gelisah
aku takut kehilangan rumah
aku takut kehilangan kata cinta,
aku takut tak dapat menyelami kalimatmu yang
meresap ke dalam jiwaku
setiap saat kumau
aku tak ingin kehilanganmu,
biar sepotong senyummu juga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar