Sahabat…
Akhirnya aku mengerti
Cinta adalah rasa
fitrah sederhana dalam diri manusia,
dapat diraba dan dirasa oleh siapa saja,
Oleh siapa saja yang hatinya dipenuhi cinta.
Memang tak perlu kerumitan untuk dapat memahami dan merasakannya
Karena cinta tak akan pernah cukup untuk dirangkum dalam kata
Kerumitan cinta,
Keindahan cinta
Kelembutan cinta, dan
Kekuatan cinta
Adalah fitrah terindah dalam diri manusia
Tak ada yang salah dengan cinta
bila engkau tak mendua,
cinta tertinggi yang tak boleh lekang
satu rindu yang tak boleh lepas
satu cinta yang tak boleh terlampaui
mencintaiMu, Ya Rabb..
utuh untukMu semata
lalu…
di sore itu,
Saat awan berwarna abu-abu menggantung indah, Tersenyum pilu di atas sana…
Kau ketuk pintuku,
Tanpa banyak kata, Sinar matamu telah berucap sendu
Tertatih, perlahan, Memelukku dengan isak tangis tertahan….
“Cinta itukah yang telah menyakiti? Cinta itukah yang membuat jiwa ini rapuh?”
Matamu bertanya dalam sepi.
Tidak, sahabat..
Cintalah yang membuat dirimu kuat, Sekuat karang…
Namun sekaligus membuat hatimu lembut, Selembut awan….
Ia begitu indah…
Begitu indah tuk menyatukannya dalam kekuatan yang lembut…
Dalam kelembutan yang melahirkan kekuatan…
Lalu, mengapa ia menyakiti?
Ia tidak menyakiti, namun terkadang kitalah yang menyakiti cinta…
Maksudmu?
Cinta pada Sang Pemilik cinta…
Terkadang kitalah yang telah mengingkarinya…
Sahabat….
Tak perlu terseok tuk temukan sekerat cinta
Tanyalah pada Sang Pemilik hati, Penggenggam cinta di setiap jiwa
Semailah cintamu, Untuk-Nya semata
Maka kau akan temukan Percikan cinta-Nya
Dalam insan yang mencintamu…
Dan awan pun kembali tersenyum, Dalam langit yang cerah…
Pelangi tersenyum malu-malu
Dibalik titik hujan yang tersisa di sore itu…..
Lalu, Ingatkah sahabat?
Pernah di suatu malam, kau mengajakku duduk di teras lotengku
Kau tunjuk bintang-bintang itu
mengurai mimpi-mimpi kita dalam lukisan langit yang berkelap-kelip….
Tertawa…
Menangis…
Marah…
Sedih….
Bahagia…
Impian…
Cita….
Dan juga cinta…
Semua yang telah kita bagi bersama
Adalah episode kehidupan yang tak kan pernah terlupakan…
engkaulah episode terindah dalam hidupku
Dahulu, saat ini, dan selamanya…..
Dan,
tak pernah ada yang akan dapat mengakhiri segala kisah,
segala kisah yang sempat singgah dalam mimpi-mimpi kita…
mimpi masa depan yang indah,
bersiaplah menjemput mimpi!
bersiaplah tuk mengarungi langit dengan berjuta bintang baru
Tuk menjemput takdirnya yang terindah..
Indah, terlalu indah
Akhirnya aku mengerti
Cinta adalah rasa
fitrah sederhana dalam diri manusia,
dapat diraba dan dirasa oleh siapa saja,
Oleh siapa saja yang hatinya dipenuhi cinta.
Memang tak perlu kerumitan untuk dapat memahami dan merasakannya
Karena cinta tak akan pernah cukup untuk dirangkum dalam kata
Kerumitan cinta,
Keindahan cinta
Kelembutan cinta, dan
Kekuatan cinta
Adalah fitrah terindah dalam diri manusia
Tak ada yang salah dengan cinta
bila engkau tak mendua,
cinta tertinggi yang tak boleh lekang
satu rindu yang tak boleh lepas
satu cinta yang tak boleh terlampaui
mencintaiMu, Ya Rabb..
utuh untukMu semata
lalu…
di sore itu,
Saat awan berwarna abu-abu menggantung indah, Tersenyum pilu di atas sana…
Kau ketuk pintuku,
Tanpa banyak kata, Sinar matamu telah berucap sendu
Tertatih, perlahan, Memelukku dengan isak tangis tertahan….
“Cinta itukah yang telah menyakiti? Cinta itukah yang membuat jiwa ini rapuh?”
Matamu bertanya dalam sepi.
Tidak, sahabat..
Cintalah yang membuat dirimu kuat, Sekuat karang…
Namun sekaligus membuat hatimu lembut, Selembut awan….
Ia begitu indah…
Begitu indah tuk menyatukannya dalam kekuatan yang lembut…
Dalam kelembutan yang melahirkan kekuatan…
Lalu, mengapa ia menyakiti?
Ia tidak menyakiti, namun terkadang kitalah yang menyakiti cinta…
Maksudmu?
Cinta pada Sang Pemilik cinta…
Terkadang kitalah yang telah mengingkarinya…
Sahabat….
Tak perlu terseok tuk temukan sekerat cinta
Tanyalah pada Sang Pemilik hati, Penggenggam cinta di setiap jiwa
Semailah cintamu, Untuk-Nya semata
Maka kau akan temukan Percikan cinta-Nya
Dalam insan yang mencintamu…
Dan awan pun kembali tersenyum, Dalam langit yang cerah…
Pelangi tersenyum malu-malu
Dibalik titik hujan yang tersisa di sore itu…..
Lalu, Ingatkah sahabat?
Pernah di suatu malam, kau mengajakku duduk di teras lotengku
Kau tunjuk bintang-bintang itu
mengurai mimpi-mimpi kita dalam lukisan langit yang berkelap-kelip….
Tertawa…
Menangis…
Marah…
Sedih….
Bahagia…
Impian…
Cita….
Dan juga cinta…
Semua yang telah kita bagi bersama
Adalah episode kehidupan yang tak kan pernah terlupakan…
engkaulah episode terindah dalam hidupku
Dahulu, saat ini, dan selamanya…..
Dan,
tak pernah ada yang akan dapat mengakhiri segala kisah,
segala kisah yang sempat singgah dalam mimpi-mimpi kita…
mimpi masa depan yang indah,
bersiaplah menjemput mimpi!
bersiaplah tuk mengarungi langit dengan berjuta bintang baru
Tuk menjemput takdirnya yang terindah..
Indah, terlalu indah
0 komentar:
Posting Komentar